Senin, 30 Desember 2013

TUGAS NILAI WAKTU UANG

Nilai Waktu Uang
            
            
A.    Future value of single sum
Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.
                             
Rumus : FVn = PV (1 + i )n      

keterangan :
FVn = nilai masa depan investasi n tahun
                                 PV  = jumlah investasi awal
                                 n    = jumlah tahun
                                 i     = tingkat suku bunga

contoh soal

Andi menabung dibank sebesar Rp. 500.000 dengan tingkat suku bunga 5% pertahun, uang Andi pada tahun ke-5 adalah?
jawab: 
FV1 = PV (1 + i )n                                        FV5 = PV (1+i)n  
                   = 500.000 (1 + 0,05)                   = 500.000 ( 1+ 0,05)5              
                   = 500.000 (1,05)                         = 500.000 (1.05)5                     
                   = 525.000                                           = 640.000


B.      Present value of single sum

Digunakan untuk menghitung nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa yang akan datang.

Rumus : PV = FVn ( 1/ (1 + i))

keterangan :
FVn = nilai masa depan investasi n tahun
                                 PV  = jumlah investasi awal
                                 n    = jumlah tahun
                                 i     = tingkat suku bunga

contoh soal

bahwa nilai dari uang kas adalah Rp. 10.000.000 hari ini akan sama atau setara dengan nilai dari jumlah uang kas Rp. 11.000.000 di satu tahun yang akan datang (asumsi tingkat suku bunga 10%/tahun). jadi dalam contoh ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa jumlah uang kas Rp. 10.000.000 hari ini nilainya lebih besar dibanding jumlah uang kas Rp. 10.000.000 di satu tahun yang akan datang, pada hakekatnya Rp.20.000.000 hari ini merupakan present value dari Rp.11.000.000 disatu tahun mendatang (future value)

 jawab :                                                                                          
PV = FV (1/ ( 1 + i )n)                                      FV = PV ( 1+ i )n                   
                             = 11.000.000 ( 1/ (1 + 10%)1)                                    = 10.000.000 ( 1 + 0,1 )1
                                         = 11.000.000 ( 1/ 1,1)                                    = 10.000.000 x 1,1
                             = 9.999.000                                                           = 11.000.000

   
C.    Present value annuity
        
Serangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang dengan jumlah yang sama besar yang dilakukan selama periodik dengan jangka waktu tersebut.

contoh soal

obligasi dengan nilai nominal Rp. 5.000.000 akan jatuh tempo dalam waktu 4 tahun. dengan tingkat suku bunga pasar dan tingkat suku bunga nominal masing-masing adalah 10% /tahun. hitunglah nilai anuitas sekarang dari bunga obligasi !

jawab :                                           
PVA    = FV x LR x ( 1 - ( 1/ ( 1 + i )  / i ) n)
                       = 5.000.000 x 10% x ( 1 - ( 1/ ( 1 + 10% )4  / 10% )
                       = 500.000 ( 1 - ( 1/ 1,4641/ 10% )
                       = 500.000 ( 1- 0,683/ 10% )
                       = 500.000 (0,317/ 10% )
                       = 500.000 x 0,0317
                       = 15.850




D.     Future value annuity

serangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang dengan jumlah yang sama besar secara periodik dalam jangka waktu tersebut untuk masa depan.

contoh soal

tino berinvestasi uang sebesar Rp. 100.000/bulan atau Rp. 1.200.000/tahun dengan 20%/tahun selama 10 tahun, bandingkan jika tino berinvestasi selama 20 tahun

jawab:
FVA    = nilai investasi x faktor FVA x ( 1 + n )
                       = 1.200.000 x 1, 191736 x 1,20
                       = 1.716.099,84
                                 
faktor FVA    = ( 1 + r ) n - 1/r
                                   =(1 +0,2)10 - (1/0,2)
                                  = 1, 191736


Break even point
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
Contoh soal:
suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 600.000. biaya variabel per unit Rp. 50 harga jual per unit Rp. 150. Kapasitas produksi maksimal 10.000. Hitunglah BEP (Q) dan BEP (F)
                        Jawab
                                                BEP (Q) =  FC   = 600.000
                                                                   P-V      150-50
                                                                             = 600.000  = 6000 unit
                                                                                    100
                                    TVC = V . Q                          S = 150 . 10.000
                                            = 50 . 10.000                    =  1.500.000
                                            = 500.000

                                                BEP (P) =     FC       =  600.000
                                                                  1–TVC           1–600.000
                                                                          S                1.500.000
                                                                                    = 600.000  = 1.000.000

                                                                                           0.6

Minggu, 29 Desember 2013

BISNIS


DESAIN
BUSANA
Permulaan fashion dimulai pada tahun 1920. Inilah awal kebangkitan kaum perempuan untuk mencapai kebebasan dalam berpakaian. Memasuki tahun 1930an, perkembangan fashion sedikit agak lambat. Berkembangnya zaman memang membuat dunia fashion juga terus berkembang. Dan tidak menutup kemungkinan fashion dulu bisa kita rasakan kembali.

Pada dasarnya pakaian tidak hanya sebagai alat pelindung terhadap keadaan cuaca sematamata. Ada kalanya orang memakai pakaian yang berbeda-beda. Ini sebagian dikarenakan adanya keinginan merias diri kita sendiri dibandingkan penyesuaian dengan keadaan sekitar.
Pilihan berbusana menjadi salah satu penunjang bagi kehidupan sosial saya. Perancang busana yang sudah terkenal juga menjadi motivasi buat saya sendiri. Saya bisa menggilai satu produk atau satu rancangan busana jika itu memang benar-benar sangat menarik untuk menjadi motivasi buat saya.

Mengenai trend busana, saya akan membahasnya melalui cara pemikiran saya yang mempunyai rencana ingin menjadi perancang busana yang terkenal dan sukses, yaitu trend itu tidak akan pernah putus pasti akan selalu berkembang dari zaman ke zaman berikutnya dengan trend yang berbeda-beda.

Dari memakai busana juga kita harus memiliki etika. Estetika dalam berbusana sebagai suatu bidang pengetahuan yang membicarakan bagaimana berbusana yang sesuai dengan bentuk tubuh seseorang serta kepribadiannya. Saya ingin berbisnis ini agar dalam berbusana bisa menjadi indah, nyaman, dan serasi yang menerapkan nilai-nilai estetika harus dapat memilih model, warna dan corak, tekstur yang sesuai dengan pemakaian yang bagus dan sopan.

Menurut saya etika berbusana yang baik, adalah:
1.      Menutup aurat bagian tubuh
2.      Sesuai dengan tujuan, situasi, dan kondisi lingkungan
3.      Tampak rapih, bersih, sehat, dan ukuran yang pas
4.      Tidak menggangu orang lain
5.      Tidak melanggar hukum negara dan hukum agama

Dari berbagai kalangan bisnis semua orang pasti ingin memiliki keuntungan dalam berbisnis. Kalau untuk perancang busana yang akan saya bisniskan ini keuntungan dari mendesain busana adalah custom made lebih menggiurkan dibanding busana yang sudah siap pakai, lebih merasa puas jika mendesain busana itu sendiri tidak meniru desain orang lain, sesuka hati untuk bereksperimen, banyaknya pelanggan karena desain yang kita buat sendiri sangat bagus dan menarik, dan memiliki nilai tersendiri.

Semoga dengan bisnis ini saya akan menjadi lebih sukses dan terkenal sama seperti perancang-perancang yang sudah terkenal dan ahli dalam berbisnis ini. Selain itu, memang bisnis ini sangat saya idamkan sejak dulu.   
            Sedikit contoh desain busana
           



Desain Cardigan Desain Gaun Desain Kemeja

MASALAH TITIK IMPAS


Salah satunya dilihat dari kelemahan atau kekurangannya, yaitu :
1.         Membutuhkan banyak asumsi
2.         Bersifat statis
3.         Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir
4.         Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik
5.         Kurang mempertimbangkan risiko-risiko dalam masa penjualan
Kelemahan Penggunaan Break event Point
1.    Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataannya harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penwaran di pasar. Untuk menutupi kelemahan itu, maka harus dibuat analisis sensitivitas untuk harga jual yang berbeda.
2.    Asumsi terhadap cost
Penggolongan biaya tetap dan biaya variable juga mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan, biaya tetap mau tidak mau harus berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan baru guna meningkatkan volume produksi untuk penjualan. Begitu pula pada perhitungan biaya variable per unit mengalami perubahan karena pada saat tertentu dapat terjadi kenaikan harga bahan baku sehingga menaikkan biaya produksi perusahaan.
3.    Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
4.    Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
5.    Biaya variable juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume penjualan.
Namun begitu,asumsi-asumsi terhadap analisis titik impas seperti asumsi terhadap biaya yang dianggap tetap, kapasitas produksi serta tingkat penjualan dengan jumlah dan harga yang juga diasumsikan tetap, maupun biaya variable yang disumsikan berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan perlu dilakukan karena untuk dapat membuat suatu model analisis mau tidak mau perlu adanya asumsi yang mendasari perhitungan tersebut, agar perhitungan yang dilakukan dapat menghasilkan hal-hal yang ingin kita prediksi. Kelemahan-kelemahan yang terjadi merupakan resiko dari prediksi yang dilakukan sehingga dalam pengambilan keputusan melalui analisis titik impas tetap perlu adanya kehati-hatian dari manajer guna menghindari kesalahan yang berakibat pada kerugian usaha.

MASALAH PERSEDIAAN BARANG DAGANG


Dari metode fisik :
1.      Kita tidak bisa mengetahui jumlah persediaan yang ada, karena setiap transaksi tidak dicatat
2.      Harga pokok penjualan tidak diketahui untuk setiap transaksi penjualan sehingga laba kotor penjualan dapat diketahui setelah menunggu sampai akhir periode
3.      Dengan tidak diketahui saldo persediaan dan harga pokok penjualan, maka akan diperlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode

Dari metode perpetual :
1.      Repot dalam pencatatan karena keharusan adanya tambahan pekerjaan tulis – menulis yang disebabkan oleh pencatatan dilakukan setiap terjadinya transaksi
2.      Besarnya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, karena seringnya melakukan pencatatan

Penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut:
1.      Mekanisme pemenuhan atas permintaan
Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut tidak tersedia sebelummya. Untuk menyiapkan barang ini diperlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman, maka adanya persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan.
2.      Keinginan untuk meredam ketidakpastian
Ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang (lead time) yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan.
3.      Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga di masa mendatang.

MASALAH PENJUALAN


-          Masalah dari penjualan langsung, yaitu:
Hanya dapat dilakukan pada konsumen yang sudah menggunakan produk tersebut dan bukan untuk penarik pengguna baru

-          Masalah dari penjualan tidak langsung, yaitu:
Peningkatan jumlah penjualan akan berlangsung relatif lambat dikarenakan banyaknya pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum membeli suatu produk

Para penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :
·         Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan
·         Harga produk
·         Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual dan sebagainya
Masalah yang lainnya, yaitu:
a.     Membuat konsumen jengkel, karena pada konsep ini para produsen akan membujuk terus para konsumen untuk membeli produknya, yang sebenarnya konsumen itu sendiri tidak butuh produk yang ditawarkan.
b.     Modal yang tinggi, karena pada konsep ini produsen sangat berorientasi pada promosi yang sangat agresif, oleh karena itu diperlukan banyak alat2 untuk membuat brosur, spanduk, dan stand2 juga menggaji SPG untuk membujuk konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan yang pada kenyataanya produk2 tersebut tidak begitu dibutuhkan oleh konsumen.
c.     Konsumen merasa tidak puas, karena biasanya konsumen tertipu pada brosur2 yang diperlihatkan dan tertipu pada bujukan2 SPG, dan konsumen tidak akan kembali untuk membeli produk itu lagi dan sebenarnya Tujuan Konsep Penjualan ini adalah menjual apa yang telah dihasilkan, bukannya menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh pasar.
d.     Keuntungan yang minim, karena sebagian penghasilan di alihkan untuk pembayaran alat2 promosi contohnya saja seperti pengeluaran untuk pembuatan brosur, pikirkan saja, jika Perusahaan ini ingin mempromosikannya se Indonesia, dalam 1 Propinsi saja bisa mencakup lebih dari 10 Daerah yang sudah maju, dan dalam setiap daerah itu diperlukan 5 atau lebih SPG untuk mempromosikannya dan dengan perhitungan 1 SPG memegang 100 brosur maka 500 lembar Brosur yang diperlukan hanya untuk satu daerah saja. belum lagi satu Negara.