Jumat, 16 Mei 2014

Cara Kita sebagai Pemerintah dalam Mengurangi Impor

NAMA KELOMPOK            :
·         DANANG FEBRIYANTO (21213993)
·         IKRAMINA ISNI GHASSANI (24213261)
·         LAENDA DHIKA DEWI (24213911)
·         SRI RAMADHANA (28213622)
     



         Jika kita sebagai pemerintah akan terlebih dahulu mensejahterakan para petani agar para petani dapat menciptakan hasil pangan yang berkualitas dan terjangkau juga dimasyarakat. Dan kami akan mengurangi impor pangan dari luar dan mengutamakan pangan hasil alam sendiri.  Salah satu cara untuk mensejahterahkan para petani dengan memberikan kemudahan dalam mendapatkan benih dan bibit varietas unggul, dan membuat harganya terjangkau oleh para petani. Kita harus bekerjasama dengan tenaga ahli dibidang pertanian. Jadi kita bisa mendapatkan ilmu yang diberi oleh mereka.        

     Dengan begitu kita bisa menerapkannya dalam mensejahterakan petani dan tanamannya. Kita lebih baik mengurangi adanya pembangunan liar seperti membangun perumahan, ruko dan gedung-gedung. Maka dari itu kita lebih memperbanyak menanam tanaman pangan dengan begitu hasilnya adalah swasembada pangan.
    Dalam pemberdayaan departemen/ kementrian pertanian kita harus lebih menjaga adanya mafia dan koruptor-koruptor yang hanya memanfaatkan fasilitas dan materi yang sudah dijaga dan dibangun dengan susah payah.



Rabu, 07 Mei 2014

PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK

PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk sangat berpengaruh oleh perekonomian Indonesia


PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk selaku perusahaan pengembangan kawasan wisata terpadu Ancol Taman Impian. Perusahaan beranggapan pangsa pasar industri tempat wisata masih besar.

Tegas Winarto, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk di Jakarta, Rabu (23/1/2013). Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang baik. Ditambah jumlah penduduk yang dipunyai negara ini pun besar, yakni sekitar 250 juta orang. Sementara sasaran dari industri tempat wisata sendiri baru 25-30 juta orang. Jadi, peluang untuk industri tempat wisata tumbuh masih besar. “Kami gembira karena pemainnya tambah banyak tetapi market-nya tambah besar, karena Indonesia ekonominya tumbuh,” lanjut dia.


Dengan kondisi yang demikian, Ancol pun tak takut dengan kehadiran pemain baru. Perusahaan ini juga beranggapan bahwa seleksi alam akan terjadi. Bagi tempat wisata yang punya kompetensi baik tentu akan tetap bertahan dalam persaingan industri. Sementara, tempat wisata yang manajemennya kurang bagus tidak bisa tumbuh dan tempat wisata yang terletak di Jakarta Utara ini pun mengklaim bahwa dirinya termasuk yang bisa bertumbuh. Tandanya, jumlah pengunjung Ancol rata-rata tumbuh sebesar 3-5 persen per tahun.

“Dia (tempat wisata) akan tutup. Itu adalah alami, natural karena banyak pemain. Mereka yang bisa punya kemampuan bersaing yang bisa tetap stay dan tumbuh. Nah, kita tumbuh, kita juga senang tempat-tempat rekreasi lain juga tumbuh. Persaingan tidak terlalu mengkhawatirkan karena market­nya masih besar,” tutur Winarto menegaskan.

Ia pun memandang, ada sisi positif dengan persaingan di industri tempat rekreasi yang semakin ramai. Pertama, masyarakat mempunyai beragam pilihan tempat wisata. Kedua, keberadaan taman-taman di kawasan wisata baik bagi kondisi lingkungan di Tanah Air.

“Silahkan kalau ada pemain-pemain baru yang mau masuk ke industri ini. Mereka yang memiliki kompetensi yang cukup yang akan survive nantinya,” tandasnya.



Sumber: http://swa.co.id/business-strategy/management/ancol-senang-industri-tempat-wisata-kian-ramai

Minggu, 04 Mei 2014

TOKOH EKONOMI INDONESIA

Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo 

Kenapa Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo bisa dijadikan pakar/tokoh?
karena beliau adalah salah satu tokoh ekonomi Indonesia yang telah di percaya memangku jabatan sentral dan penting perekonomian nasional seperti Menteri Perdagangan dan Perindustrian Kabinet Natsir (1950-1951), Menteri Keuangan Kabinet Wilopo (1952-1953), Menteri Keuangan Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956), Menteri Perdagangan Kabinet Pembangunan I (1968-1973), dan Menteri Riset Kabinet Pembangunan II (1973-1978). Pemikiran beliau adalah pentingnya menciptakan SDM pilihan sebagai pilar perkonomian bangsa, untuk itulah beliau mendirikan Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia.
Lalu beliau juga menjadi salah satu pendiri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia di tahun 1955. Penghargaan internasional pun pernah di dapatkan dengan di angkatnya beliau menjadi salah satu dari lima ahli dunia/group of five top experts oleh PBB. 


Sumber : http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/02/tokoh-ekonomi-indonesia-yang-patut-diteladani.html